Buwas Endus Ada Oknum BNN Yang 'Bermain' Dalam Pengiriman Sabu 1 Ton Yang Bernilai Rp. 1,5 triliun , Polisi Akan Periksa Pemilik Hotel Mandalika Terkait Sabu 1 Ton tersebut


Banten - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menduga pengiriman sabu-sabu satu ton di Pantai Anyer, Banten ada keterlibatan dari oknum aparat BNN. Oleh sebab itu, pihaknya akan menelusuri kasus tersebut hingga ke ujungnya.(free Chip Poker)
Nanti pasti kami dalami, nanti akan disidik kepolisian dengan bea cukai. BIN juga kita kerjasamakan. Saya juga tadi sampaikan ke Panglima TNI, panglima juga ikut mendalami. Karena tidak menutup kemungkinan ini melibatkan beberapa oknum, termasuk mungkin oknum termasuk mungkin di BNN,
akan kami buka ini secara utuh," ujarnya saat dijumpai dalam acara Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, (Bocoran Togel) Kamis (13/7/2017).
Menurut dia, apabila ada aparat negara yang turut campur dalam sebuah kejahatan seperti peredaran narkoba, itu diibaratkan seperti orang yang melakukan pengkhianatan kepada suatu negara. "Di kala ada aparat negara yang melakukan pelanggaran, termasuk berkolaborasi dengan penjahat, itulah bukti pengkhianatan suatu negara. Itu yang harus kita habiskan," ucapnya.
Dia menjamin semangat pemberantasan narkoba bakal semakin menggebu mengingat kejahatan penyalahgunaan barang haram itu merupakan kejahatan luar biasa. "Penyalahgunaan narkotika kejahatan luar biasa. Salah satu senjata proxy war untuk melumpuhkan negara. Perlu diberantas dengan komprehensif dan menyeluruh," tutur dia.(Bandar Casino Online)
Pemilik Hotel Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang akan dimintai keterangannya terkait diamankannya 1 ton sabu asal Taiwan oleh tim gabungan dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Depok.
Kami akan periksa pemilik Mandalika. Kami  juga akan kembangkan, akan periksa saksi-saksi di lokasi,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan
Disinggung terkait nilai sabu seberat satu ton tersebut, dia menaksir bahwa barang haram tersebut jika diuangkan senilai Rp1,5 triliun.(Bandar Bola Online)
Sementara itu, Hasyim warga sekitar hotel mengatakan, sang pemilik tengah berada di Jakarta. Sebab, hotel yang dibangun tahun 1996 itu kini tak beroperasi.
Kalau hotel ini yang punya orang Jakarta, tapi sudah meninggal, istrinya masih ada yang sering ngontrol ke sini, tapi lupa namanya," ujar Hasyim.

No comments:

Post a Comment